Selasa, 25 Februari 2014



KONFLIK HATI

Yang selalu terjadi dalam kehidupan adalah pertentangan, baik itu pertentangan dalam diri sendiri maupun pertentangan dengan orang lain. Pertentangan dengan orang lain selalu kita sebut perselisihan. Kalau kita bisa merenungkan sebenarnya perselisihan dengan orang lain itu sama sekali tidak ada manfaatnya, bahkan sebaliknya, banyak sekali hal merugikan yang kita dapatkan. Pada dasarnya hidup kita tidak akan pernah tenang dan tentram, rasa solidaritas juga tidak bisa tercipta dengan baik. Kalau sudah seperti itu yang rugi kita sendiri.
Yang terasa berat pertentangan dalam diri sendiri, aku sebut konflik hati. Ini yang aku rasakan berat banget, aku merasa hampir setiap saat mengalaminya. Ini seperti perdebatan dalam hati, apa yang aku inginkan dengan apa yang sebenarnya terbaik untuk diriku. Yang aku inginkan belum tentu yang terbaik bagiku, tapi apa yang sebenarnya terbaik untukku sulit sekali untuk mewujudkannya, karena hanya Allah yang lebih tahu dan lebih berhak untuk menentukannya. Butuh hati yang lapang dan kesabaran untuk meraihnya, tepatnya adalah keikhlasan.
Banyak hal yang sudah terjadi dan aku rasakan sampai saat ini. Keinginan untuk memiliki merupakan upaya yang harus aku wujudkan, tapi  satu hal penting yang telah aku kesamping kan, yaitu ridho Allah. Betapa pentingnya satu hal ini, sekuat dan setekad apapun aku berusaha sebelum Allah menghendaki dan meridhoi, maka semuanya akan terasa sia-sia dan hampa. Aku hampir merasa terpuruk dan putus asa, tetapi aku bersyukur hati kecilku mengingatkanku akan selalu kebesaran Allah, aku berusaha mengingat  dan mengingat, satu pertanyaan yang menusuk relung hatiku, Kapan  Allah tidak pernah ada bersamaku…?
Disaat itulah aku tidak bisa menahan air mataku, karena aku tahu pasti jawabannya “Allah tidak pernah sedetikpun meninggalkanku”. Sekarang hati kecilku yang berbicara, ikhlaskanlah semuanya hanya kepada Allah, setinggi apapun logikaku runtuh luluh lantak saat itu juga. Aku bersimpuh mohon ampun atas kelalaian dan keangkuhanku, karena aku sadar hanya Allah yang lebih berhak dan menentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar