KONFLIK HATI
Yang selalu terjadi dalam
kehidupan adalah pertentangan, baik itu pertentangan dalam diri sendiri maupun
pertentangan dengan orang lain. Pertentangan dengan orang lain selalu kita
sebut perselisihan. Kalau kita bisa merenungkan sebenarnya perselisihan dengan
orang lain itu sama sekali tidak ada manfaatnya, bahkan sebaliknya, banyak
sekali hal merugikan yang kita dapatkan. Pada dasarnya hidup kita tidak akan pernah tenang dan
tentram, rasa solidaritas juga tidak bisa tercipta dengan baik. Kalau sudah seperti
itu yang rugi kita sendiri.
Yang terasa berat pertentangan
dalam diri sendiri, aku sebut konflik hati. Ini yang aku rasakan berat banget,
aku merasa hampir setiap saat mengalaminya. Ini seperti perdebatan dalam hati,
apa yang aku inginkan dengan apa yang sebenarnya terbaik untuk diriku. Yang aku
inginkan belum tentu yang terbaik bagiku, tapi apa yang sebenarnya terbaik
untukku sulit sekali untuk mewujudkannya,
karena hanya Allah yang lebih tahu dan lebih berhak untuk menentukannya. Butuh
hati yang lapang dan kesabaran untuk meraihnya, tepatnya adalah keikhlasan.
Banyak hal yang sudah terjadi dan
aku rasakan sampai saat ini. Keinginan untuk memiliki merupakan upaya yang
harus aku wujudkan, tapi satu hal
penting yang telah aku kesamping kan, yaitu ridho Allah. Betapa pentingnya satu
hal ini, sekuat dan setekad apapun aku berusaha sebelum Allah menghendaki dan
meridhoi, maka semuanya akan terasa sia-sia dan hampa. Aku hampir merasa
terpuruk dan putus asa, tetapi aku bersyukur hati kecilku mengingatkanku akan
selalu kebesaran Allah, aku berusaha mengingat
dan mengingat, satu pertanyaan yang menusuk relung hatiku, Kapan Allah tidak pernah ada bersamaku…?
Disaat itulah aku tidak bisa
menahan air mataku, karena aku tahu pasti jawabannya “Allah tidak pernah
sedetikpun meninggalkanku”. Sekarang hati kecilku yang berbicara, ikhlaskanlah
semuanya hanya kepada Allah, setinggi apapun logikaku runtuh luluh lantak saat
itu juga. Aku bersimpuh mohon ampun atas kelalaian dan keangkuhanku, karena aku
sadar hanya Allah yang lebih berhak dan menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar