Senin, 17 Februari 2014

Nelangsa dan prihatin melihat kondisi negaraku sekarang ini, kalau bencana karena alam tidak bisa di tolak, tetapi kalau bencana di buat secara sengaja oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab rasanya hati ini pilu.
Benar-benar tidak mempunyai hati nurani, setiap hari melihat tontonan yang sama...korupsi...korupsi dan korupsi. Yang lebih membuat kesal dan gregetan kasusnya tidak pernah ada yang tuntas. Banyak tontonan di televisi yang selalu membahas dan menelusuri setiap kasus dan peristiwa, tapi pada akhirnya semuanya tidak lebih jelas tapi semakin mengaburkan. 

KORUPTOR I

Wahai koruptor....
Ingin aku terteriak.
Adakah yang mendengar...?
Ingin aku mencari perhatian.
Adakah yang melihat...?

Kuurungkan keinginanku
Karena ku tahu semua akan sia-sia
Telinga mereka sudah tertutup kebisingan gelak tawadan irama pesta
Mata mereka sudah tertutup segepok uang korupsi
Tak ada lagi tempat di hati, telinga dan mata mereka
Untuk orang-orang yang tertindas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar